Jumat, 03 Mei 2013

tulisan ke-1


BRAND LOYALTY


  Latar Belakang Masalah 

Seiring dengan perkembangan jaman,keberadaan pasar tradisional sudah tergeser oleh banyaknya bisnis eceran modern.Bisnis eceran atau biasa disebut pedagang eceran semakin terasa keberadaannya dalam kehidupan sehari-hari.Berbagai macam pusat perbelanjaan eceran bermunculan dengan berbagai  jenis usaha, bentuk dan ukuran yang menyebabkan persaingan dala m dunia ritel semakin ketat.
Strategi dalam pemesaran perlu dilakukan untuk  mencapai sasaran pasar yang dituju guna mengatasi persaingan yang ada, dalam menentukan sasaran yang tepat perlu diteliti dan dikaji motif,perilaku, dan kebiasaan membeli yang berbeda,maka perlu dilakukan pendekatan dalam pengkajiannya, sehingga analisis yang dilakukan lebih berguna dan tepat untuk pengambilan keputusan (Assauri,2009:120)
Perilaku konsumen berkaitan dengan proses pemilihan produk yang akan dibeli,yang terdapat pada proses pembelia. Teori perilaku konsumen dalam pembelian atas dasar pertimbangan ekonomi, menyatakan bahwa keputusan seseorang untuk melaksanakan pembelian merupakan hasil perhitungan ekonomis rasional yang sadar, sehingga mereka akan memilih produk yang dapat memberikan kegunaan yang paling besar, sesuai dengan selera. Dan biaya secara relatif.
Teori perilaku konsumen yang lain adalah teori yang didasarkan pada pertimbangan faktor sosiologi, yang menyatakan bahwa keinginan dan perilaku seseorang sebagian dibentuk oleh kelompok sosial tempat ia menjadi anggotanya. Teori perilaku konsumen yang didasarkan pada faktor antropologi hampir sama dengan dengan teori yang didasarkan pada faktor sosial, namum lebih mengutamakan kelompok sosial yang lebih besar, yang ruang lingkupnya lebih luas seperti kebudayaan dan kelas sosial (Assauri.2009:135).
Lamb, Hair, dan McDaniel (2001:237) mengatakan bahwa perilaku konsumen menggambarkan bagaimana para konsumen membuat keputusan-keputusan pembelian dan bagaimana mereka menggunakan dan membuang produk-produk yang mereka gunakan.
Studi perilaku konsumen ini muncul seiring dengan berkembangnya konsep pemasaran, yang merupakan cara pandang pemasar dalam menghadapi konsumen dan pesaingnya, dimana pemasar berusaha memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen secara lebih efektif dari para pesaingnya. Tujuannya adalah memperoleh kepuasan pelanggan. Tidak dipungkiri, memahami perilaku konsumen dalam pembelian bukanlah perkara mudah karena konsumen mempunyai sifat yang berbeda-beda sebagaimana dari kebutuhan manusia yang tidak terbatas disamping dipengaruhi oleh kondisi eksternal dan internal lainnya yang berakibat langsung terhadap keputusan pembelian konsumen.
Engel et al. dalam Salsabila(2011) mendefinisikan keputusan pembelian sebagai proses merumuskan berbagai alternatif tindakan guna menjatuhkan pilihan pada salah satu alternatif tertentu untuk melakukan pembelian.
Pendekatan pemasaran tidak lagi menyasar jenis konsumen lama, melainkan berubah ke sasaran pasar yang baru, yang mana kita dengan sebutan new wave ready custumer, yakni 3 subkultur yang menggerakkan era tersebut. Tiga subkultur itu adalah young (anak muda), woman (perempuan), dan netizen (pengguna internet).
Jika diperhatikan pergerakan perempuan belakangan ini memang tengah menjadi tren. Perubahan ini telah menghasilkan tantangan, kini keputusan pembelian cenderung dilakukan oleh wanita, baik wanita mandiri yang menggunakan pendapatan sendiri, maupun ibu rumah tangga yang mengelola keuangan rumah tangganya.
Tren jilbab hadir sebagai perwujudan pergeseran paradigma masyarakat akan makna berjilbab yang tidak lepas dengan kaum wanita. Bahwa berjilbab saat ini tidaklah dianggap kuno dan ketinggalan jaman, justru akan menjadikan perempuan muslim terlihat indah,anggun dan cantik.
Hal  seperti ini jelas dimanfaatkan oleh para wirausaha yang ingin meraih keuntungan dengan membuka atau memperluas usaha yang sudah adam yang sudah pasti akan menimbulkan persaingan yang semakin  ketat.
Fenomena persaingan yang ada telah membuat manajer menyadari suatu kebutuhan untuk mengekploitasi sepenuhnya aset-aset mereka demi memaksimalkan kinerja ritel dan mengembangkan keuntungan kompetitif yang berkelanjutan. Salah satu aset untuk mencapai keadaan tersebut adalah melalui merek, merek memegang peranan yang cukup penting, karena mengembangkan suatu merek akan terkait dengan janji dan harapan, sehingga salah satu perannya adalah menjembatani harapan konsumen pada saat perusahaan menjanjikan sesuatu pada konsumen, merek yang prestisius dapat dikatakan memiliki ekuitas merek( brand equity ) yang kuat (Kotler,1993).
Konsumen rela mengeluarkan dana berlipat ganda untuk membeli suatu produk yang mempunyai brand yang kuat dibenak konsumen, padahal banyak produk sejenis yang harganya hanya 10%-20% dari harga barang tersebut. Merek sangatlah penting bagi konsumen karena memudahkan mereka dalam menentukan pilihan,menjadi jaminan kualitas,mencegah resiko serta menjadi pernyataan diri dan peningkatan gengsi(Temporal dan KC,2001). Produk yang ditawarkan saat ini sangatlah banyak dengan model dan kualitas yang hampir mirip satu dengan yang lain, konsumen memerlukan pegangan dalam memilih. Peranan inilah yang diharapkan dari brand oleh konsumen, yaitu menjadi rujukan terpercaya dalam memilih satu dari begitu banyak produk,ditengah keterbatasan waktu mereka. Menyediakan dan menjual brand yang sudah dikenal oleh masyarakat adalah salah satu sumber keunggulan bersaing untuk menarik minat beli calon konsumen.
Penetapan harga yang pas dan promosi penjualan sebenarnya adalah faktor penting dalam berbisnis, salah satu strategi toko untuk menarik calon konsumen adalah pembuatan membercard. Membercard pada toko adalah kartu yang dimiliki oleh konsumen yang akan mendapatkan discount dari harga barang-barang atau beberapa pelayanan yang diberikan oleh toko tersebut. Dengan cara ini konsumen-pun akan tertarik untuk berbelanja di toko tersebut karena mereka akan mendapatkan keuntungan-keuntungan yang lebih. Tetapi apakah dengan adanya membercard ini benar-benar akan lebih menarik calon konsumen untuk berbelanja ditoko tersebut mengingat sudah banyak promosi lain yang di terapkan pada setiap toko untuk menarik konsumennya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar